Judul :
The Time Has Gone [Part 5]
Cast : Im Yoona, Lee Donghae, Lee
Hyukjae, Kwon Yuri
Other cast : Jung Jessica, Cho Kyuhyun, Shindong,
Lee Min ah, Lee Seung Gi
Genre : Romance, Friendship
Type : Series
Author : Lee Yeun-Ja
Sudah
dua minggu berlalu sejak pertemuan terakhir Yoona dan Siwon oppa terjadi. Dan
sejak hari itu pula senyum ceria Yoona tidak lagi hadir di wajahnya. Yuri juga
ikut merasa sedih melihat sikap sahabatnya. Setiap hari Yoona hanya memandangi
fotonya bersama dengan Siwon oppa. Ia merasa seperti berada di mimpi terburuk
yang pernah ia alami dan walaupun sekuat apapun ia melawan ia tidak bisa bangun
dari mimpi buruk itu.
“Yoong,
kau tidak bisa seperti ini terus.”
“Yuri-ah
aku tidak pernah menyangka kalau Siwon oppa sanggup melakukan semua itu padaku.
Dan bisa kau bayangkan? Baru dua minggu kami berpisah dan sekarang ia sudah
akan bertunangan dengan eonni itu? Bagaimana mungkin?”
“Yoong...”
Trrrt...Trrrt...Trrrt... , handphone Yuri bergetar dan ia bergegas keluar
dari kamar Yoona.
“Ne
oppa, waeyo? Mian hari ini aku tidak bisa. Lain kali saja boleh? Ne. Ada urusan
yang sangat penting dan aku tidak bisa meninggalkannya. Gumawo oppa.”
Samar-samar
terdengar suara Yuri yang sedang berbicara di telpon dan Yoona tahu siapa namja
yang menelpon Yuri. Dia bernama Hyukie, namja yang sudah lama mengejar cinta
Yuri namun baru kali ini Yuri menanggapinya setelah namja itu membatu Yuri
menyelidiki Siwon oppa.
“Hyukie
oppa?”, tanya Yoona setelah melihat Yuri masuk ke kamarnya lagi.
“Ne.
Dia mengajakku ke kafe temannya. Dia bilang hari ini temannya ulang tahun.”
“Kau
bisa pergi. Tenang saja aku tidak akan melakukan hal yang aneh-aneh.”
“Anni.
Mana mungkin aku bisa tenang di sana kalau pikiranku hanya ada di sini?
Kecuali...”
“Mwo?”
“Kau
ikut saja denganku bagaimana? Ayolah, sudah lama kau tidak keluar rumah.
Memangnya kau mau jadi perawan tua selamanya? Come on, Yoong.”
Yoona
terlihat berpikir sejenak dan ia pun menganggukan kepalanya.
“Asik.
Kalau begitu ayo!”, ajak Yuri sambil menarik tangan Yoona.
Yoona
dan Yuri sampai di kafe milik teman Hyukie dan suasana kafe sudah ramai.
“Yuri-ah!
Akhirnya kau datang juga. Kajja aku kenalkan pada temanku. Oh, annyong
Yoona-ah, jangan sedih lagi ya. Disini banyak namja tampan yang masih single.
Hehehehe...”, ujar Hyukie oppa sambil menunjukkan gummy smile nya.
Hyukie
mengajak Yoona dan Yuri ke sebuah meja di ujung kafe.
“Sepertinya
salah seorang dari mereka yang berulang tahun.”, bisik Yuri pada Yoona.
Yoona
hanya mengganggukan kepalanya sambil melihat sekeliling kafe. Ia teringat kalau
ia dan Siwon oppa pernah datang ke kafe itu dan kenangan itu membuat Yoona
kembali murung. Ia pun menundukkan kepalanya tanpa ia tahu seseorang
memperhatikannya kedatangannya sejak ia masuk ke dalam kafe.
“Yoona-ssi?”
Yoona
mendongakkan kepalanya dan betapa terkejutnya ia melihat sosok yang
memanggilnya adalah Donghae oppa.
“Oppa?
Kenapa kau ada di sini?”
“Ini
kafeku dan kau sendiri kenapa bisa ada di sini?”
“Jadi
teman Hyukie oppa yang berulang tahun itu adalah oppa? Kalau tahu begitu aku
pasti akan membawa hadiah. Mianhe oppa aku tidak tahu.”
“Chakkaman!
Kalian berdua sudah saling kenal?”, tanya Hyukie.
“Ne. Kami bertemu sewaktu berlibur di Jeju.
YA... Yoona-ssi tidak kusangka kita kembali bertemu di situasi yang tidak
terduga.”
Yoona
pun tersenyum dan entah kenapa sejak ia bertemu dengan Donghae wajah Yoona
kembali berseri dan kesedihan yang sebelumnya tersirat di wajahnya sirna sudah.
“Hyung
kau tidak akan mengenalkan kami pada teman barumu itu?”
Donghae
baru tersadar kalau di tempat itu tidak hanya ada dia dan Yoona tapi ada
teman-temannya yang lain.
“Ne.
Yoona kenalkan dia Kyuhyun dan gadis disampinya itu Jessica.”
“Annyonghaseyo
yorobun. Im Yoona imnida.”, ujar Yoona sambil membungkukkan tubuhnya.
“Hyung
kau ini berlibur atau berburu gadis cantik sih?”
Mendengar
kata-kata evilKyu Donghae hanya tersenyum dan kembali mengobrol dengan Yoona
dan mereka kembali melupakan orang-orang disekitar mereka.
“Yuri-ah
ayo kita tinggalkan mereka berdua. Sepertinya Donghae tertarik dengan Yoona.”
“Ne.”
Diam-diam
Hyukie, Yuri, Kyuhyun dan Jessica meninggalkan Yoona dan Donghae berdua.
“Oppa,
kemana yang lain?”
“Akh?
Entahlah. Oh ya, mana namjachingu mu?”
“Oppa,
aku dan namjachingu ku sudah putus. Ternyata selama ini dia menjalin hubungan
dengan gadis lain. Dan minggu depan mereka akan bertunangan.”
“Benarkah?
Wuah, kenapa dia bisa melakukan itu padamu? Sudahlah hari ini kau harus
melupakan dia. OKE!”
“Ne.
Oppa, gadis itukah yang kau ceritakan selama kita di Jeju? Cantik sekali. Sica
eonni sangat manis pantas saja kau jatuh cinta padanya.”
“Tapi
aku harus berterima kasih padamu, Yoong.”
“Waeyo?”
“Karena
setelah bertemu denganmu di Jeju aku tidak lagi memikirkan dia. Hehehe...”
“Benarkah?
Oppa sebenarnya sejak tadi aku bertemu denganmu tidak sekalipun aku memikirkan
namjachingu ku lagi.”
Donghae
dan Yoona pun tersenyum. Namun tiba-tiba kebahagiaan di kafe itu berubah
seketika ketika seorang ahjumma datang dan mengobrak-abrik pesta di kafe itu.
BRAK!!!
“APA-APAAN
INI? PERGI KALIAN SEMUA!!! SIAPA YANG MENGIJINKAN KALIAN BERPESTA DI SINI! PERGI!!!”, teriak seorang ahjumma yang
datang tiba-tiba.
“Eomma
sudahlah kau jangan bersikap seperti ini. Kalau sampai appa tahu, dia bisa
marah pada kita.”, ujar namja disamping ahjumma itu.
Mendengar
keributan itu Donghae dan Yoona menghampiri sumber suara itu. Dan Donghae
melihat yeoja separuh baya yang sudah ia kenal baik.
“Eomma?
Mian kalau aku tidak meminta ijin eomma.”
“Eomma?!
Siapa yang sudi menjadi eomma mu? Sampai kapanpun aku bukanlah eomma mu. Ingat
itu!”
“Ne.
Ahjumma mian.”, ujar Donghae seraya menarik tangan namja yang sedari tadi
menemani eommanya.
“Hyung
sebaiknya kau mengajak eomma pulang aku tidak ingin appa sampai tahu. Kalau itu
sampai terjadi appa bisa marah besar.”
“Ne.
Haraso. Mian Donghae-ah. Aku tahu sikap eomma kali ini sangat keterlaluan.”
“Anni.
Gwenchana, hyung.”
Lee
Seung Gi pun kembali berbalik seraya berkata, “Sengil chukae, Hae-ah.”
Donghae
terpaku melihat Seung Gi dan matanya mulai berkaca-kaca. Pesta itu pun Donghae
bubarkan dan dilihatnya punggung hyungnya dan eommanya pergi meninggalkan kafe.
Di kafe hanya tinggal Yoona, Yuri, Hyukie, Kyuhyun dan Jessica.
“Hyung...”
“Gwenchana,
Kyu. Sudah malam sebaiknya kau antar Sica pulang sebelum ahjeossi dan ahjumma
khawatir. Hyukie kau bisa antar Yoona sekalian kan?”
“Ne.
Lagipula arah rumah Yoona dan Yuri searah aku bisa antar mereka berdua.”
“Anni.
Oppa kau antar Yuri saja aku masih ingin disini.”
“Tapi
Yoong Hae oppa pasti ingin sendiri.”, bisik Yuri.
“Gwenchana.
Aku tahu apa yang harus kulakukan. Kalian pulang saja.”
Dan
tinggallah Donghae dan Yoona berdua di kafe. Namun mereka berdua hanya diam
saja dan suasana kafe pun hening.
“Yoong,
mian kau pasti terkejut dengan kejadian hari ini.”
“Anni.
Aku sudah terbiasa. Dulu ketika aku kecil appa dan eomma sering bertengkar dan
tidak jarang aku ditinggalkan oleh mereka seorang diri di dalam rumah. Maka
dari itu sampai sekarang aku tidak suka sendirian. Dan oppa tahu mereka sampai
sekarang memang tidak bercerai dan alasan mereka tidak bercerai bukanlah karena
aku melainkan untuk kebaikan perusahaan mereka.”
Donghae
menatap Yoona dan ia tidak bisa lagi menahan air matanya. Donghae menangis di
depan Yoona, seorang gadis yang mampu membuatnya nyaman bahkan ketika ia
mengalami hari yang buruk seperti tadi. Yoona beranjak mendekati Donghae dan
memeluk tubuh Donghae erat.
“Oppa,
menangislah sepuasmu. Aku akan tetap disini menemanimu.”
Yoona
dan Donghae berpelukan erat sampai akhirnya mereka pun tertidur di lantai kafe.
Yoona terbangunkan cahaya mentari yang menyinari matanya. Dan ketika ia melihat
sekeliling, ia terkejut karena ia tertidur dipelukan Donghae. Hampir saja ia
berteriak namun tiba-tiba ia teringat kejadian tadi malam. Tidak lama kemudian
Donghae menggeliatkan tubuhnya, sehingga Yoona terlepas dari pelukan Donghae.
Yoona pun bangun dan menatap wajah Donghae yang masih tertidur masih
nampak jelas kesedihan di wajah Donghae.
“Aku adalah anak appa dengan yeoja
lain. dan sebenarnya hari ini juga hari kelahiran anak appa dari isteri sahnya
namun malang sekali bayi itu tidak selamat. Maka dari itu eomma sangat
membenciku. Sejak aku dibawa dan diangkat menjadi anggota keluarga Lee hubungan
appa dan eomma semakin memburuk. Sebenarnya akupun tak ingin datang mengganggu
kehidupan appa namun appa tidak mengijinkan aku untuk pergi dari rumah. Appa
bilang rumah appa adalah rumahku juga.”
Yoona
kembali mengingat kisah Donghae dan ia tidak menyangka kalau namja seperti
Donghae yang baik hati dan ramah juga pernah mengalami penolakkan yang sangat
pedih.
“Oppa?
Kau sudah bangun?”
“Ne.
Yoong badanku sangat sakit sekali. Rasanya tulang tubuhku copot semua. Ini
semua karena ada benda yang sangat berat menindihku sejak semalam.”, ujar
Donghae seraya tersenyum jail.
Mendengar
itu Yoona hanya memajukan bibirnya.
“Oppa,
sudah pagi sebaiknya aku pulang.”
“Ya
sudah ayo kuantar kau pulang.”
Sejak
hari itu hubungan Yoona dan Donghae semakin dekat. Yuri melihat perubahan sikap
Yoona yang sangat tampak jelas sekali, Yoona tidak lagi murung. Dan hari ini
lagi-lagi Yoona tertawa lepas ketika ia berbicara dengan Donghae.
“Oppa,
baru kali ini kulihat Yoona bahagia seperti ini bahkan ketika dia masih
berpacaran dengan Siwon oppa.”, bisik Yuri pada Hyukie.
“Yuri-ah
Donghae oppa juga begitu. Sejak masih tinggal di Mokpo baru kali ini dia
menatap seorang gadis seperti dia menatap Yoona. Dan bahkan wajahnya akan ceria
kalau kita berbicara tentang Yoona.”, balas Jessica.
“Mungkin
Donghae hyung menyukai Yoona.”, ujar Kyuhyun.
“YA!
Apa yang kalian bicarakan? Awas kalau kalian merencanakan sesuatu untuk
menjahili kami lagi seperti kemarin.”, teriak Donghae.
“Hyung,
di tempat ini tidak ada ‘Ghost House’ jadi tenang saja. Lagipula itu untuk
shock terapi supaya kau tidak takut hantu lagi. tapi siapa yang sangka kalian
berdua malah pingsan bersama. Kalian itu lucu sekali kemarin.”, ujar Kyuhyun
sambil menunjuukan evil smile nya.
“Kyu
oppa kau jahat sekali. Aku benar-benar takut hantu.”, ujar Yoona.
Mereka
pun tertawa kala mengingat kejadian di Ghost House. Yoona dan Donghae yang
memang takut gelap dan takut hantu ditantang oleh evil Kyuhyun untuk masuk ke
Ghost House dan akhirnya mereka memaksa diri untuk masuk ke Ghost House. Mereka
berkilah kalau berdua mungkin ketakutan mereka akan hilang namun yang terjadi
malah sebaliknya. Tidak lama mereka masuk ke dalam Ghost House tiba-tiba Yoona
dan Donghae dibopong keluar oleh kru hantu di dalam Ghost House, mereka berdua
pingsan dengan wajah yang pucat pasi.
“Yoong
mianhe. Aku janji kalau mereka berniat menjahili kau lagi akau kupukul
mereka.”, ujar Yuri seraya menunjuk Kyuhyun dan Hyukie.
Hari
itu mereka berenam pergi berekreasi ke taman kota hanya untuk duduk dan saling
bicara. Seperti biasa Yoona selalu duduk di samping Donghae. Kedekatan Yoona
dan Donghae membuat Kyuhyun kembali ingin menggoda mereka.
“Bagaimana
kalau kita bermain Truth or Dare?”, ajak Kyuhyun.
“Ide
yang bagus. Kita gunakan botol ini.”, ujar Hyukie yang mengetahui ide Kyuhyun
untuk menjebak Donghae.
Mereka
berenampun bermain Truth or Dare. Jessica menerima tantangan memakan melon buah
yang paling ia benci, Kyuhyun menyanyi dengan lantang di taman bagi Kyuhyun itu
bukan sesuatu yang sulit karena dia memang suka menyanyi namun yang berbeda
adalah dia harus bernyanyi sambil menari ala girl band. Sedangkan Hyukie harus
menyatakan cintanya pada yeoja yang dia sukai dengan suara keras dan yeoja itu
tidak lain adalah Yuri.
“YURI-AH,
NA SARANGHAE. NOMU NOMU SARANGHAE.”, teriak Hyuki pada Yuri.
“HA!
Oppa kau membuatku malu. Lihat semua orang memandangku sekarang.”
Hyukie
hanya tersenyum jahil.
“Lalu?”,
tanya Jessica.
“Lalu
apa? Itu kan tantangan Hyukie oppa aku tidak harus menjawabnya kan?”, jawab
Yuri ringan dan ia pun tersenyum jahil pada Hyukie.
Dan
ketika botol itu menunjuk pada Donghae Kyuhyun dan Hyukie saling berpandangan.
Rencana mereka berhasil dan sekarang giliran Donghae yang harus melakukan
tantangannya.
“Aku
memilih Truth.”, ujar Donghae.
“Jeongmal?
Hyung kau tidak boleh menyesal.”, ujar Kyuhyun.
“Bagaimana
perasaanmu pada Yoona?”, tanya Hyukie.
“OPPA!”,
Yoona terkejut mendengar namanya disebut oleh Hyukie.
Wajah
Donghae terlihat sedikit berpikir. Dan kemudian, “Aku ingin jujur terhadap
Jessica dan Kyuhyun dulu. Mian Kyuhyun aku pernah mencintai Sica. Dulu sejak
kami masih kanak-kanak aku sudah mencintai Sica. Hingga kau tiba-tiba muncul
dan membuat Sica mencintaimu. Aku masih mencintai Sica ketika kita bertemu
beberapa waktu yang lalu.”, Donghae terdiam beberapa saat.
“Oppa...”,
gumam Sica.
“Tapi
sejak hari berliburku ke Jeju dan bertemu dengan Yoona bahkan dihari pertama
kami bermain tanpa kusadari aku tidak lagi memikirkan Sica. Dan selama aku di
Jeju bersama Yoona tidak pernah sekalipun aku memikirkan Sica. Gumawo Yoong.”,
ujar Donghae seraya memandang Yoona.
“Lalu
bagaimana perasaan oppa pada Yoona?”, desak Yuri.
“Akan
kujawab jika kau menjawab perasaanmu pada Hyukie.”, ujar Donghae pada Yuri.
Hyukie
pun langsung memeluk Donghae sahabat baiknya.
“Oppa
kau curang! Haraso! HYUKIE OPPA!!! NADO saranghae.”
“Mwo?
Tidak terdengar Yuri-ah.”
“HYUKIE
OPPA NADO SARANGHAE!!! Sekarang giliranmu Hae oppa!”
“ASA!!! Akhirnya setelah perjuangan panjang
selama 3 tahun ini kau menerimaku juga Yuri-ah!”, ujar Hyukie dan ia langsung menggenggam
tangan Yuri.
Yoona
yang sedari tadi menatap pasangan yang baru saja berpacaran yaitu Yuri dan
Hyukie langsung mengalihkan pandangannya ketika ia merasa seseorang menggenggam
tangannya.
“Yoong,
aku tahu pertemuan kita baru sebentar. Dan kita belum terlalu mengenal satu
sama lain. Tapi... sejak pertemuan kita di Jeju berakhir aku sadar yeoja yang
kupikirkan bukan lagi Sica tapi kau. Bahkan ketika aku melihat kedekatan
Kyuhyun dan Sica hatiku tidak lagi merasa sakit itu karena kau. Ketika eomma datang
dan menghancurkan pestaku hatiku tidak hancur berkeping-keping semua karena
kau. Kau membuat hidupku lebih berwarna dan bahagia. Yoong kau adalah matahari
di duniaku yang baru.”
Yoona
terkejut mendengar perkataan Donghae.
“Oppa...saat
ini aku masih tidak tahu perasaanku padamu oppa. Tapi akupun merasakan hal yang
sama denganmu. Entah kenapa sejak pertemuan pertama kita di Jeju membuat aku
selalu berharap untuk bertemu denganmu setiap hari.”, Yoona tersenyum manis
pada Donghae.
“Jadi
sekarang kalian juga berpacaran?”, tanya Sica.
“Aku
ingin begitu bagaimana denganmu, Yoong?”
“Nado.”
Mereka
pun kembali larut pada percakapan mereka yang semakin membuat hubungan mereka
semakin dekat. Tanpa mereka sadari ada namja yang memperhatikan mereka dari
kejauhan. Terlihat namja itu menghubungi seseorang dengan handphonenya.
“Mereka
ada di taman, nyonya. Apa yang harus saya lakukan? Baik akan saya lakukan.”,
namja itu lalu menutup telponnya. Namja itu membuka amplop yang didalamnya
banyak terdapat foto Yoona sejak ia kecil hingga dewasa.
“Im
Yoona, kau gadis manis.”, ujar namja itu sambil tersenyum sinis.
~TBC~
1 komentar:
lanjutannya juga ga kalah keren onnie !! semuanya daebak !! apalagi YoonHae shipper ! i like this couple ! ^^
Posting Komentar