Laman

Selasa, 10 Januari 2012

The Time Has Gone [Part 1]

Cast                 : Im YoonA, Lee Donghae, Choi Siwon, Lee Hyukjae, Kwon Yuri
other cast         : Jung Jessica, Cho Kyuhyun, Shindong, Lee Min ah, Lee Seung Gi
genre               : just find out by your self, kekeke...
type                 : series


Lee Hyukjae POV.
“YA! Lee Hyukjae! Il-eona”
“Ne... just 5 minutes again eomma...”
“Mwo?!? Bangun sekarang atau eomma siram?”
Mendengar itu ia pun langsung terbangun dari tidurnya. Ia paling malas kalau sampai harus menjemur kasurnya yang basah karena siraman air.
“Sebenarnya kau ini anak siapa sih? Kau ini sudah malas dan selalu telat sekolah.”
“Ne...eomma ku yang cantik. Daripada eomma mengomel terus lebih baik eomma siapkan aku sarapan. Oke? 5 menit lagi aku turun.”, ujarku sambil mencium pipi eomma nya.
“Bagaimana bisa dia mendapatkan pacar kalau mandi saja malas.”
“Eomma aku dengar semua! Eomma tenang saja sebentar lagi aku akan kenalkan pacarku.”, teriakku dari kamar mandi.
Terdengar suara langkah kaki menjauh. “Eomma ini aku masih muda kenapa terus dipaksa mempunyai pasangan. Aku tidak mau nikah muda. Aish...”
Kulihat eomma sedang berbicara dengan eonni.
“Annyong, eonni!”, kupeluk eonniku dari belakang.
“YA! Lee Hyukjae! Kau membuatku kaget. Lihat akibat perbuatanmu, bajuku jadi kotor semua.”
“Mianhe eonni. Habis eonni cantik sekali hari ini. Jadi aku ingin memeluk eonniku satu-satunya ini.”, kupasang wajah memelasku supaya eonni tidak memarahiku.
“Kau ini memang membuat orang tidak bisa memarahimu. Sudahlah lebih baik aku ganti baju daripada aku harus membuang-buang waktuku disini.”
“Eonni mian.”
“Hyukjae..”
“Eomma jangan panggil aku Hyukjae, tapi Hyukie supaya lebih keren.”
“Baiklah Hyukie, kau ini sudah dewasa kenapa sikapmu tidak pernah dewasa? Memangnya kau pikir eomma dan appa akan selalu disampingmu?”
“Benar itu, lebih baik kau pikirkan masa depanmu. Suatu saat kau akan menjadi suami dari seorang gadis dan ayak bagi anak-anakmu kelak.”, ujar appa yang baru duduk di meja makan.
“Ne.”, ujarku sambil memakan masakan eomma.
“Hyukjae, kau selalu membuat kami khawatir. Sikapmu yang urakan seperti ini, kami tidak tahu apa yang akan kau lakukan setelah lulus nanti.”
“Eonni, jangan khawatir padaku. Sebaiknya eonni khawatir pada diri eonni sendiri.”
“Memang aku kenapa?”
“Karena sekarang sudah jam 8 bukankah eonni harus mengejar bis supaya bisa bertemu dengan Seung Gi hyung?”, ujarku santai.
“HAH? Gawat! Appa, eomma aku berangkat sudah terlambat. Dan kau Hyukie awas kau setelah aku pulang kau akan kuhukum.”
“Annyong, eonni. Hati-hati nanti kau terbentur pintu lagi.”, teriakku.
“Tidak akan.”
Tapi tak lama berselang terdengar suara kencang dari pintu. Duak...
“Aw...nomu appo.”
Aku, appa dan eomma saling berpandangan dan kami pun tertawa kencang.
“Eomma, appa aku pergi dulu.”, ujarku sambil memeluk eomma.
“Hati-hati.”
“Ne, eomma.”
Lee Hyukjae POV END
 Author POV
Di tempat lain.
Prank...
“YA! Apa maksudmu?”, terdengar suara yeoja berteriak.
“Maksudku kau itu sudah tidak becus mengurus keluarga ini. Uang keluarga sudah kau habiskan untuk berfoya-foya. Setiap bulan aku mengirimimu uang untuk kau tabung untuk biaya anak kita.”
“Untuk apa? Toh setelah ia lulus ia akan langsung bekerja di perusahaanmu kan? Lagi pula anak kita? Dia bukan anakku dia itu anakmu dan wanita sialan itu!”
PLAK...
“Jangan pernah kau sebut dia wanita sialan. Dia bahkan 100% ah tidak tapi dia itu 1000% lebih baik daripada kau. Kau mengerti? Dan satu lagi mulai bulan ini aku hanya akan memberimu uang sedikit. Tidak akan aku biarkan kau menghancurkan keluarga ini.”, ujar namja itu sambil berlalu.
Namun ketika namja itu membuka pintu, “Appa...?”
Author POV END
Lee Donghae POV
Aku dengar semuanya, walaupun ini bukan yang pertama kali tapi rasanya tetap sakit. Air mataku tetap tidak bisa aku bendung. Terdengar suara pintu terbuka.
“Appa...”
Appa terkejut melihatku berdiri di depan pintu kamarnya.
“Donghae-ssi, sabarlah. Biar bagaimanapun ia tetap ibumu. Maafkan dia.”
“Ne. Appa mianhe...”
“Appa yang harus minta maaf padamu. Karena appa kau menderita.”
Donghae lalu menggelengkan kepalanya keras. “Anni, appa salah. Appa yang membuat aku bahagia. Karena appa aku sekarang mempunyai keluarga lengkap. Ada appa, eomma, Seung Gi hyung, dan juga Shindong ajeossi.”, ujarku tak ingin appa bersedih.
Kulihat wajah appa yang semakin tua. Wajahnya yang rupawan sekarang sudah dihiasi keriput karena dimakan usia.
“Appa kajja, Seung Gi hyung dan Shindong ajeossi menunggu di meja makan.”
“Ne.”
Appa aku tidak akan membuatmu bersedih. Aku tidak akan pernah lagi menangisi hidupku. Semua karena aku tidak ingin melihat wajah appa sedih. Ketika kami sampai di meja makan kulihat hanya Shindong ajeossi yang duduk di sana.
“Ajeossi, hyung mana?”
“Dia bilang dia sudah ketinggalan bis jadi dia tidak bisa ikut sarapan. Oh, hyung ada apa dengan wajahmu? Kau terlihat capek sekali.”
“Aku tidak apa-apa hanya sedikit lelah.”, jawab appa.
“Kalau begitu appa harus makan yang banyak dan istirahat.”
Kami bertiga makan dengan lahap sambil bercengkrama riang. Setelah selesai makan aku pun membereskan meja makan.
“Ajeossi, kau tidak perlu membantuku. Sebaiknya kau temani appa. Dia sepertinya butuh teman bicara.”
“Hae-ah kau ini memang anak yang berbakti. Baiklah akan kutemani hyung. Makanan ini untuk siapa?”
“Eomma belum makan sejak kemarin malam aku takut dia sakit.”
“Aku tak habis pikir kenapa dia tega bersikap kasar padamu.”
“Ada hal-hal yang tidak kita ketahui, ajeossi. Sebaiknya aku antar makanan ini sekarang takutnya nanti cepat dingin.”
‘Eomma kuharap kali ini kau tidak membuang makanan ini lagi. Apalagi appa sudah tidak memberimu keleluasaan sekarang.’, batin Donghae.
Tok...Tok...Tok...
“Eomma, kenapa eomma tidak makan bersama kami? Kalau eomma tidak makan nanti eomma bisa sakit. Eomma? Eomma?”
Buk...
“Pergi kau bocah tengik. Aku tidak sudi melihat wajahmu!”
“Baiklah eomma aku pergi. Sebaiknya eomma makan. Makanan ini aku tinggalkan di luar eomma.”
Aku melangkahkan kakiku menjauhi kamar eomma. Trrrt...Trrrt...
“Yeoboseo? Oh, Hyukie ah. Ya aku sebentar lagi berangkat. Kau tunggu sebentar. Oke?”
Aku berlari menghampiri appa dan Shindong ajeossi.
“Appa, ajeossi hari ini aku ada acara. Mungkin akan pulang sedikit terlambat. Oke?”
“Memangnya kau mau kemana?”
“Hyukie memintaku menemaninya menemui seorang gadis.”
“Calon pacarmu kah?”
“Anio, ajeossi. Gadis itu incaran Hyukie.”
“Ya sudah hati-hati.”
“Ne.”
Lee Donghae POV END.
Im YoonA POV
‘Aish...lagi-lagi dia terlambat.’
Tidak lama kemudian berhentilah sebuah mobil sport warna merah.
“YoonA-ssi mian. Tadi jalan macet sekali. Aku tidak bisa berbuat apa-apa.”, ujar namja itu memohon.
“Siwon-oppa kau itu selalu saja beralasan jalanan yang macet. Kenapa tidak kau berangkat sejak 2 jam yang lalu jadi sekali-sekali kau yang menunggu aku.”, ujarku memarahi Siwon oppa.
“Ne mian YoonA-ah. Lain kali oppa akan berangkat lebih pagi. Tapi kenapa kau sendirian? Mana Yuri ssi?”
“Oppa! Kenapa oppa malah menanyakan keadaan Yuri. Yang menunggu oppa sendirian itu aku.”, ujarku sambil mengerucutkan bibirku dan Siwon oppa menarikku duduk di mobilnya.
“Chagi, jangan marah. Maksud oppa kenapa dia ninggalin kamu sendirian di sini?”
“Tadi dia bilang eomma nya ada perlu mendadak jadi dia pulang duluan. Oppa!”, teriakku tiba-tiba.
“Wae?”

Tteokbokki, aku lapar.”

Siwon oppa tersenyum padaku dan kubalas dengan senyumanku yang paling manis.

“Oppa, nugu?”

“HA? Oh ini chingu. Dia bilang hari ini dia  mau ke rumahku, mau mengerjakan tugas sepertinya. Padahal tugas itu tugas yang mudah sekali. Tapi dia selalu saja menggangguku.”

“Bagi oppa semua hal sangat mudah. Bahkan yang sulit itu adalah menemukan sesuatu hal yang membuat oppa kesulitan. Kurasa itu sangat mustahil.”

“Kau pikir aku ini dewa? Kalau hidupmu itu semua urusan mudah apakah akan menarik?”

“Hm...kurasa tidak. Tapi memang ada yang bisa membuat oppa kesulitan?”

“Ada. Sebenarnya dia itu sederhana, semua terlihat jelas diwajahnya. Entah dia senang, sedih, atau marah. Tapi yang membuat aku kesulitan kalau dia sudah mulai marah dan mendiamkan aku untuk waktu yang lama. Itu membuatku frustasi.”

“Oppa memang siapa orang itu? Oppa jangan bilang kau selingkuh?”

“Molla.”, Siwon oppa tersenyum jahil melihat wajahku.

“OPPA!”

“Hahahaha...kau sudah seperti kepiting rebus. Chagi orang itu adalah kau. Siapa lagi menurutmu?”

“Benarkah?”

“Hei...hei...lihat wajahmu yang sombong itu. Aku menyesal sudah menjawabmu.”

“Oppa, berhentilah kau menggodaku.”

Aku merasa sangat bahagia. Hidupku terasa lebih sempurna ketika Siwon oppa ada didalamnya.

“Oppa, maukah kau berjanji padaku?”

“Janji? Janji apa?”

“Jangan pernah kau tinggalka aku sendirian. Karena aku takut sendiri.”

“Ne. Aku tidak akan meninggalkanmu sendirian.”

Aku tersenyum mendengar itu. Lalu tiba-tiba pandanganku tertuju pada seorang namja yang berlari di sebrang jalan.

‘Namja itu...kenapa sepertinya sangat aku kenal ya?’

Kulihat namja itu seperti sedang terburu-buru dan akhirnya namja itu berhenti di halte bis ia berbicara pada chingunya yang sudah mengunggu kedatangannya.

‘Siapa dia?’

“YoonA ssi? Wae?”

“O...o...anni. Ajeossi  tteokbokki ini enak sekali.”

“Gamsahabnida, agassi.”

“Oppa, ayo kita pulang. Aku capek.”

“Ne.”

Lagi-lagi kuarahkan pandanganku pada namja itu. Dia begitu menarik perhatianku tapi aku sendiri tidak tahu siapa namja itu.

“YoonA?”

“Ne.”

YoonA POV END
~TBC~

4 komentar:

Anonim mengatakan...

annyeong chingu..
ini aku Yooniquelf..
bagus kok fanfictionnya, menarik dan cukup buat penasaran..
kalau boleh beri dikit saran nih, sebaiknya di tiap POV atau paragraf baru baiknya di ceritakan dulu alurnya atau suasananya, supaya readers ga bingung..
oke chingu.. aq tunggu loh lanjutannya ^^

Unknown mengatakan...

wah makasih chingu sarannya.,.,

mg2 part 2 nya bisa lebih baik

Anonim mengatakan...

chingu FFnya daebak..
kalo aku blh kasih saran warna dari katanya jgn sm kaya wallpapernya keliatannya jadi rada g jelas gitu. aku kasih jempol 10 dech buat chingu #eh (?)

Unknown mengatakan...

gumawo chingu udah baca ff aku. makasih ya sarannya.,., okai deh nanti aku kasih warna biar sedikit jelas ya... :)