Laman

Senin, 16 Januari 2012

[SONGFIC] Tired of Waiting [Part 2 of ???]

Judul           : [SONGFIC] Tired of Waiting [Part 2 of ???]
Cast                 : Jung Jessica, Lee Donghae, Im Yoona
Other cast        : Lee Seohyun, Cho Kyuhyun, Park Jung Soo aka Leeteuk, Im Sooyoung
Genre              : Romance, Friendship
Type                : Series
Author             : Lee Yeun-Ja

Im Yoona POV.
APA? Dia memintaku jadi yeojachingu nya? Apa ini bukan mimpi? Seandainya ini mimpi aku tidak ingin bangun lagi.
“Memang ini terdengar egois namun aku ingin kau menjadi yeojachingu ku, kau mau?”
“Oppa kau serius?”
“Ne. Tapi aku juga tidak akan memaksamu untuk menjadi yeojachingu ku. Setidaknya ketika aku membutuhkanmu kau ada disampingku untuk menemani dan jika ada namja yang kau suka dan dia pun menyukaimu aku akan melepaskanmu. Bagaimana? Mungkin hubungan ini seperti hubungan sahabat saja. Bagaimana?”
“Ne. Aku mau oppa.”
Aish kenapa kejadian tadi tidak hilang juga dari otakku? Ingat IM YOONA semua ini hanya supaya Donghae oppa bahagi kembali. Tapi bagaimana jika akhirnya dia jatuh cinta padaku ya? AAAAA.....ini bisa membuatku gila!!!
“Yoona? Kau kenapa? Sejak pulang tadi kau senyum-senyum sendiri.”
“Eonni, saat ini aku bahagia sekali. Rasanya sedang terbang dan melayang jauh sekali.”
“Jangan-jangan sekarang kau dan Donghae sudah berparan ya? Tapi mana mungkin bukannya Donghae masih saja menunggunya kembali?”
“Donghae oppa tadi memintaku untuk jadi yeojachingunya untuk melupakan Sica eonni.”
“APA? Dan kau langsung mengiyakan?”
“Ne. Wae? Mungkin saja kan kalau suatu saat nanti Donghae oppa akan benar-benar jatuh cinta padaku.”
“Bagaimana kalau Sica datang sebelum Donghae sanggup melupakannya dan pergi meninggalkanmu sendiri?”
“Molla. Aku tidak ingin memikirkan hal yang belum tentu akan terjadi. Sudahlah eonni kau tenang saja ya. Oh ya, appa dimana?”
“Tadi dia pergi ke rumah anak temannya. Appa bilang dia akan pulang terlambat.”
Kurebahkan tubuhku ditempat tidur dan tidak lama kemudian aku sudah terlelap dalam tidurku. Aku terbangun ketika kurasakan handphoneku berdering dan betapa terkejutnya aku ketika melihat nama yang tertera di layar handphoneku.
“Yoboseyo? Oppa? Hari ini aku tidak ada jadwal kuliah.”
Donghae oppa menelponku? Dan dia memintaku untuk pergi kuliah bersamanya? Omo...benar-benar mimpi yang menjadi kenyataan. Kulihat pagi sudah datang, begitu cepat waktu berlalu. Kudengar appa dan eonni bertengkar dengan hebat.
“Appa, yang benar saja aku belum kenal pria itu. Dan kau memintaku untuk menikahinya? Apalagi dia sudah mempinyai anak. Kau pikir aku gila?”
“Sooyoung-ah. Appa sudah tua. Kalau suatu saat appa tiada siapa yang akan menjagamu dan Yoona?”
“Appa akan hidup lama sampai aku dan Yoona mempunyai anak nanti. Lagipula aku dan Yoona sudah dewasa kami bisa menjaga diri kami sendiri. Appa jangan khawatir.”
“Sooyoung-ah, dia namja yang baik juga tampan. Aku yakin kau akan langsung menyukainya.”, kudengar suara appa melemah.
“Appa, aku tidak akan menyukai seorang namja hanya karena ia baik dan tampan.”
“Baiklah kalau itu maumu. Tapi setidaknya kau bisakan menemuinya siang ini? Hanya untuk menunjukkan rasa menghargai saja. Kemarin appa sudah berjanji kau akan menemuinya.”
“Ne. Tapi ini bukan berarti aku menyetujui perjodohan ini appa.”
“Appa, eonni ada apa ini? Eonni kau dijodohkan?”, tanyaku.
“Annio, aku tidak ingin dijodohkan.”
“Tapi eonni kalau kau jadi benar-benar menyukainya bagaimana?”
“Kalau itu terjadi aku akan meminta appa untuk langsung menikahkan aku dengan namja itu.”
“Benarkah? Kau berjanji?”. Kulihat wajah appa berseri-seri.
“Ne.”
“Kalau begitu sepulang kau dari sana kau akan meminta appa untuk langsung menikahkanmu dengan namja itu.”
“Appa jangan terlalu sombong. Appa tidak ingan eonni menolak mentah-mentah Kyuhyun oppa?”
Kulihat eonni hanya tersenyum geli, “Dan dulu appa juga bilang kalau aku akan langsung menyukainya. Omona bagaimana mungkin aku menyukai Kyu oppa. Yang ia bicarakan hanya game saja. Dan kau tahu kami pergi kemana saat kencan? Kami pergi ke game center. Aku tidak tahu kenapa Seohyun bisa berpacaran dengan pria aneh itu.”
“Eonni, Kyuhyun oppa tidak akan bisa mengalahkan Seohyun. Kau tidak tahu kekuatan yang tersembunyi pada wajah manis Seohyun?”
“Kalian ini kenapa sibuk dengan hubungan orang lain? Saat ini sudah waktunya kalian mencari pacar dan bukan sibuk bergosip ria di rumah.”
Kupeluk appa dengan kencang. “Appa, berjanjilah appa akan selalu sehat dan hidup sampai kami mempunyai anak nanti.”
“Ne. Kalau begitu appa pergi ke kantor dulu. Nanti malam appa makan malam di luar. Kalian tidak usah menunggu appa. Mengerti? Dan kau Sooyoung-ah segera bersiap jangan sampai dia menunggu terlalu lama.”
Aku dan eonni menganggukkan kepala kami.
Im Yoona POV END.
Im Sooyoung POV.
Appa bilang aku harus datang ke kafe ini? Tidak salah? Mewah sekali, apa namja itu memang sangat kaya raya?
“Annyeonghaseyo agassi. Ada yang bisa kami bantu?”, ujar pelayan kafe.
“Meja atas nama Park Jung Soo?”
“Leeteuk sajangnim? Mari saya antar agassi.”
Kulihat seorang namja sudah duduk di meja yang ditunjukkan pelayan tadi. Tapi entah kenapa hatiku semakin berdebar kencang. Kudekati meja itu perlahan dan semakin dekat aku semakin gugup.
“Annyeonghaseyo.”
Namja itu mendongakkan kepalanya dan berdiri lalu membungkukkan tubuhnya. “Oh, annyeonghaseyo. Sooyong-ssi?”
“Ne. Mian saya terlambat.”
“Annio. Silakan duduk.”, ujarnya seraya menggeserkan kursi untukku. Sangat sopan dan gentle man sekali namja ini berbeda dengan namja-namja lain yang appa kenalkan padaku.
“Ne. Gamsahabnida.”
“Kudengar kau kuliah di jurusan bisnis?”
“Ne. Karena aku ingin membantu appa. Tapi setelah aku menjalani semuanya ternyata alasan aku masuk bisnis bukan lagi karena appa tapi karena aku memang menyukai bidang ini.”
“Jarang sekali seorang gadis yang begitu menyukai bidang ini.”
“Memang. Saengku sendiri bilang aku begitu aneh setiap hari selalu saja berurusan dengan masalah yang rumit.”
“Saeng?”
“Ne. Dia 2 tahun dibawahku. Dia tidak menyukai hal-hal rumit. Oh ya, kau datang kemari sendiri?”
“Ne. Minho anakku sedang di TK sekarang.”
“Berapa usianya?”
“3 tahun.”
“Anak sekecil itu sudah kehilangan ibunya. Aku tahu bagaimana rasanya kehilangan kasih sayang seorang ibu saat kita masih kecil.”
Kami berdua berbincang-bincang dan kemudian diam kembali begitulah sampai kami berpisah. Sebenarnya dia ingin mengantarkanku pulang namun kutolak dengan halus. Appa benar mungkin aku sudah jatuh cinta padanya. Tapi aku belum siap jika harus menikah dengannya saat ini.
“Yoboseyo,Appa. Aku tertarik dengan namja ini tapi appa berjanjilah appa tidak akan memaksakan
hubungan kami. Aku hanya ingin menjalani suatu hubungan dengan benar, biarkan waktu yang menjawab apa aku dan dia berjodoh. Oke, appa?”
Kudengar suara appa yang girang diseberang telpon. Mungkin appa benar-benar ingin aku segera menikah dan memberikannya cucu. Kuharap kali ini akan berhasil.
Im Sooyoung POV END.
Lee Donghae POV.
Sudah 3 bulan ini aku berpacaran dengan Yoona namun bayangnya selalu saja muncul. Yah, semuanya butuh proses dan aku yakin semua ini akan berjalan baik. Yoona selalu saja menemaniku setiap aku membutuhkannya seperti kali ini. Kutatap wajah yeoja yang duduk disampingku ini, wajahnya menyiratkan kelelahan yang amat sangat namun ia tetap menemaniku hari ini.
“Yoona kau tidak apa-apa? Wajahmu pucat sekali.”
Dia mengalihkan pandangannya dan menatapku tajam.
“Ne. Gwenchana oppa. Oppa kenapa kau mengajakku menonton drama musikal ini?”
“Aku ingin menghapus kenangan bersama Sica di tempat ini. Tempat ini adalah tempat pertemuan pertama kami. Waktu itu dia datang sendirian, wajahnya sedih. Dan setelah drama musikal itu selesai dia menangis kencang di tempatnya duduk. Padahal drama itu bukanlah drama sedih. Orang-orang menatapnya aneh.”, aku terdiam sesaat mengenang masa-masa itu.
“Lalu apa yang sebenarnya terjadi oppa? Kenapa Sica eonni menangis?”
“Karena dia putus dengan namjachingunya, Kim Jaejoong. Nanjachingunya tiba-tiba memutuskannya padahal hari itu Sica-ssi ulang tahun. Tanpa sadar aku semakin terjerat dengan kecantikan ‘Ice Princess’-nya. Dan semakin tidak bisa menjauhkan diri darinya.”
“Ice princess?”
“Ya, karena dia cantik secantik putri dan dingin sedingin es makanya aku menyebutnya Ice princess. Dan dia memanggilku ‘Fishy’ karena aku sangat mudah menangis. Tapi sejak kepergiannya yang tiba-tiba entah kenapa air mataku kering.”
“Oppa...”
“Yoona-ah mian kalau kau tidak suka.”
“Annio. Aku senang.”
Lagi-lagi dia tersenyum. Tidak pernah bisa kuhitung sudah berapa kali senyumnya mengembang didepanku. Tubuhnya yang mungil ternyata menyimpan ketegaran yang sangat besar. Kupeluk tubuh mungilnya yang mulai menggigil kedinginan. Pelukan yang kuberikan pada yeoja selain pada Jessica.

~TBC~
Apakah Donghae sudah mulai mencintai Yoona?

Tidak ada komentar: