Judul : [SONGFIC] Tired of Waiting [Part 2
of ???]
Cast : Jung Jessica, Lee Donghae, Im
Yoona
Other cast
: Lee Seohyun, Cho Kyuhyun, Park Jung Soo aka Leeteuk, Im Sooyoung
Genre
: Romance, Friendship
Type :
Series
Author :
Lee Yeun-Ja
Im Yoona POV.
APA? Dia memintaku jadi
yeojachingu nya? Apa ini bukan mimpi? Seandainya ini mimpi aku tidak ingin
bangun lagi.
“Memang ini terdengar egois namun aku ingin kau menjadi yeojachingu ku,
kau mau?”
“Oppa kau serius?”
“Ne. Tapi aku juga tidak akan memaksamu untuk menjadi yeojachingu ku.
Setidaknya ketika aku membutuhkanmu kau ada disampingku untuk menemani dan jika
ada namja yang kau suka dan dia pun menyukaimu aku akan melepaskanmu.
Bagaimana? Mungkin hubungan ini seperti hubungan sahabat saja. Bagaimana?”
“Ne. Aku mau oppa.”
Aish kenapa kejadian tadi
tidak hilang juga dari otakku? Ingat IM YOONA semua ini hanya supaya Donghae
oppa bahagi kembali. Tapi bagaimana jika akhirnya dia jatuh cinta padaku ya?
AAAAA.....ini bisa membuatku gila!!!
“Yoona? Kau kenapa? Sejak
pulang tadi kau senyum-senyum sendiri.”
“Eonni, saat ini aku
bahagia sekali. Rasanya sedang terbang dan melayang jauh sekali.”
“Jangan-jangan sekarang kau
dan Donghae sudah berparan ya? Tapi mana mungkin bukannya Donghae masih saja
menunggunya kembali?”
“Donghae oppa tadi
memintaku untuk jadi yeojachingunya untuk melupakan Sica eonni.”
“APA? Dan kau langsung
mengiyakan?”
“Ne. Wae? Mungkin saja kan
kalau suatu saat nanti Donghae oppa akan benar-benar jatuh cinta padaku.”
“Bagaimana kalau Sica
datang sebelum Donghae sanggup melupakannya dan pergi meninggalkanmu sendiri?”
“Molla. Aku tidak ingin
memikirkan hal yang belum tentu akan terjadi. Sudahlah eonni kau tenang saja
ya. Oh ya, appa dimana?”
“Tadi dia pergi ke rumah anak
temannya. Appa bilang dia akan pulang terlambat.”
Kurebahkan tubuhku ditempat
tidur dan tidak lama kemudian aku sudah terlelap dalam tidurku. Aku terbangun
ketika kurasakan handphoneku berdering dan betapa terkejutnya aku ketika
melihat nama yang tertera di layar handphoneku.
“Yoboseyo? Oppa? Hari ini
aku tidak ada jadwal kuliah.”
Donghae oppa menelponku?
Dan dia memintaku untuk pergi kuliah bersamanya? Omo...benar-benar mimpi yang
menjadi kenyataan. Kulihat pagi sudah datang, begitu cepat waktu berlalu.
Kudengar appa dan eonni bertengkar dengan hebat.
“Appa, yang benar saja aku
belum kenal pria itu. Dan kau memintaku untuk menikahinya? Apalagi dia sudah
mempinyai anak. Kau pikir aku gila?”
“Appa akan hidup lama
sampai aku dan Yoona mempunyai anak nanti. Lagipula aku dan Yoona sudah dewasa
kami bisa menjaga diri kami sendiri. Appa jangan khawatir.”
“Sooyoung-ah, dia namja
yang baik juga tampan. Aku yakin kau akan langsung menyukainya.”, kudengar
suara appa melemah.
“Appa, aku tidak akan
menyukai seorang namja hanya karena ia baik dan tampan.”
“Baiklah kalau itu maumu.
Tapi setidaknya kau bisakan menemuinya siang ini? Hanya untuk menunjukkan rasa
menghargai saja. Kemarin appa sudah berjanji kau akan menemuinya.”
“Ne. Tapi ini bukan berarti
aku menyetujui perjodohan ini appa.”
“Appa, eonni ada apa ini?
Eonni kau dijodohkan?”, tanyaku.
“Annio, aku tidak ingin
dijodohkan.”
“Tapi eonni kalau kau jadi
benar-benar menyukainya bagaimana?”
“Kalau itu terjadi aku akan
meminta appa untuk langsung menikahkan aku dengan namja itu.”
“Benarkah? Kau berjanji?”.
Kulihat wajah appa berseri-seri.
“Ne.”
“Kalau begitu sepulang kau
dari sana kau akan meminta appa untuk langsung menikahkanmu dengan namja itu.”
“Appa jangan terlalu
sombong. Appa tidak ingan eonni menolak mentah-mentah Kyuhyun oppa?”
Kulihat eonni hanya
tersenyum geli, “Dan dulu appa juga bilang kalau aku akan langsung menyukainya.
Omona bagaimana mungkin aku menyukai Kyu oppa. Yang ia bicarakan hanya game
saja. Dan kau tahu kami pergi kemana saat kencan? Kami pergi ke game center.
Aku tidak tahu kenapa Seohyun bisa berpacaran dengan pria aneh itu.”
“Eonni, Kyuhyun oppa tidak
akan bisa mengalahkan Seohyun. Kau tidak tahu kekuatan yang tersembunyi pada
wajah manis Seohyun?”
“Kalian ini kenapa sibuk
dengan hubungan orang lain? Saat ini sudah waktunya kalian mencari pacar dan
bukan sibuk bergosip ria di rumah.”
Kupeluk appa dengan
kencang. “Appa, berjanjilah appa akan selalu sehat dan hidup sampai kami
mempunyai anak nanti.”
“Ne. Kalau begitu appa
pergi ke kantor dulu. Nanti malam appa makan malam di luar. Kalian tidak usah
menunggu appa. Mengerti? Dan kau Sooyoung-ah segera bersiap jangan sampai dia
menunggu terlalu lama.”
Aku dan eonni menganggukkan
kepala kami.
Im Yoona
POV END.
Im Sooyoung POV.
Appa bilang aku harus
datang ke kafe ini? Tidak salah? Mewah sekali, apa namja itu memang sangat kaya
raya?
“Annyeonghaseyo agassi. Ada
yang bisa kami bantu?”, ujar pelayan kafe.
“Meja atas nama Park Jung
Soo?”
“Leeteuk sajangnim? Mari
saya antar agassi.”
Kulihat seorang namja sudah
duduk di meja yang ditunjukkan pelayan tadi. Tapi entah kenapa hatiku semakin
berdebar kencang. Kudekati meja itu perlahan dan semakin dekat aku semakin
gugup.
“Annyeonghaseyo.”
Namja itu mendongakkan
kepalanya dan berdiri lalu membungkukkan tubuhnya. “Oh, annyeonghaseyo.
Sooyong-ssi?”
“Ne. Mian saya terlambat.”
“Annio. Silakan duduk.”,
ujarnya seraya menggeserkan kursi untukku. Sangat sopan dan gentle man sekali
namja ini berbeda dengan namja-namja lain yang appa kenalkan padaku.
“Ne. Gamsahabnida.”
“Kudengar kau kuliah di
jurusan bisnis?”
“Ne. Karena aku ingin
membantu appa. Tapi setelah aku menjalani semuanya ternyata alasan aku masuk
bisnis bukan lagi karena appa tapi karena aku memang menyukai bidang ini.”
“Jarang sekali seorang
gadis yang begitu menyukai bidang ini.”
“Memang. Saengku sendiri
bilang aku begitu aneh setiap hari selalu saja berurusan dengan masalah yang
rumit.”
“Saeng?”
“Ne. Dia 2 tahun dibawahku.
Dia tidak menyukai hal-hal rumit. Oh ya, kau datang kemari sendiri?”
“Ne. Minho anakku sedang di
TK sekarang.”
“Berapa usianya?”
“3 tahun.”
“Anak sekecil itu sudah
kehilangan ibunya. Aku tahu bagaimana rasanya kehilangan kasih sayang seorang
ibu saat kita masih kecil.”
Kami berdua
berbincang-bincang dan kemudian diam kembali begitulah sampai kami berpisah.
Sebenarnya dia ingin mengantarkanku pulang namun kutolak dengan halus. Appa
benar mungkin aku sudah jatuh cinta padanya. Tapi aku belum siap jika harus
menikah dengannya saat ini.
“Yoboseyo,Appa. Aku
tertarik dengan namja ini tapi appa berjanjilah appa tidak akan memaksakan
hubungan kami. Aku hanya ingin menjalani suatu hubungan dengan benar, biarkan
waktu yang menjawab apa aku dan dia berjodoh. Oke, appa?”
Kudengar suara appa yang
girang diseberang telpon. Mungkin appa benar-benar ingin aku segera menikah dan
memberikannya cucu. Kuharap kali ini akan berhasil.
Im
Sooyoung POV END.
Lee Donghae POV.
Sudah 3 bulan ini aku
berpacaran dengan Yoona namun bayangnya selalu saja muncul. Yah, semuanya butuh
proses dan aku yakin semua ini akan berjalan baik. Yoona selalu saja menemaniku
setiap aku membutuhkannya seperti kali ini. Kutatap wajah yeoja yang duduk
disampingku ini, wajahnya menyiratkan kelelahan yang amat sangat namun ia tetap
menemaniku hari ini.
“Yoona kau tidak apa-apa?
Wajahmu pucat sekali.”
Dia mengalihkan
pandangannya dan menatapku tajam.
“Ne. Gwenchana oppa. Oppa
kenapa kau mengajakku menonton drama musikal ini?”
“Aku ingin menghapus kenangan
bersama Sica di tempat ini. Tempat ini adalah tempat pertemuan pertama kami.
Waktu itu dia datang sendirian, wajahnya sedih. Dan setelah drama musikal itu
selesai dia menangis kencang di tempatnya duduk. Padahal drama itu bukanlah
drama sedih. Orang-orang menatapnya aneh.”, aku terdiam sesaat mengenang
masa-masa itu.
“Lalu apa yang sebenarnya
terjadi oppa? Kenapa Sica eonni menangis?”
“Karena dia putus dengan
namjachingunya, Kim Jaejoong. Nanjachingunya tiba-tiba memutuskannya padahal
hari itu Sica-ssi ulang tahun. Tanpa sadar aku semakin terjerat dengan
kecantikan ‘Ice Princess’-nya. Dan semakin tidak bisa menjauhkan diri darinya.”
“Ice princess?”
“Ya, karena dia cantik
secantik putri dan dingin sedingin es makanya aku menyebutnya Ice princess. Dan
dia memanggilku ‘Fishy’ karena aku sangat mudah menangis. Tapi sejak
kepergiannya yang tiba-tiba entah kenapa air mataku kering.”
“Oppa...”
“Yoona-ah mian kalau kau
tidak suka.”
“Annio. Aku senang.”
Lagi-lagi dia tersenyum.
Tidak pernah bisa kuhitung sudah berapa kali senyumnya mengembang didepanku.
Tubuhnya yang mungil ternyata menyimpan ketegaran yang sangat besar. Kupeluk
tubuh mungilnya yang mulai menggigil kedinginan. Pelukan yang kuberikan pada
yeoja selain pada Jessica.
~TBC~
Apakah Donghae sudah mulai mencintai Yoona?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar