Judul :
The Time Has Gone [Part 4]
Cast : Im Yoona, Lee Donghae, Choi
Siwon, Lee Hyukjae, Kwon Yuri
Other cast : Jung Jessica, Cho Kyuhyun, Shindong,
Lee Min ah, Lee Seung Gi
Genre : Romance, Friendship
Type : Series
Author : Lee Yeun-Ja
Author POV.
Yoona dan Donghae menghabiskan waktu setiap
hari bersama-sama. Mereka seakan melupakan alasan mereka datang ke Jeju. Seperti
hari ini lagi-lagi mereka pergi bersama menuju Gunung Halla. Sebuah gunung yang
cukup terkenal di Jeju karena keindahan panoramanya baik di musim dingin maupun
musim panas.
“Oppa, seandainya aku datang kemari saat
musim dingin aku pasti merasa lebih senang.”
“Kau suka musim dingin?”
“Ne. Kata orang gunung Halla terlihat lebih
indah di musim dingin karena seluruh permukaannya tertutupi salju.”
“Bukankah saat ini juga indah? Kau lihat saja
hamparan bunga kuning itu. Indah sekali bukan seperti ada perasaan hangat yang
menjalari tubuhku.”, ujar Donghae tersenyum.
“Ne. Indah sekali. Oppa lain kali kita datang
di musim dingin kau mau kan? Yah jika namja chinguku tidak bisa datang kesini
denganku lagi.”
“HA? Jadi kau anggap aku ini pelarianmu HAH?”
“Oppa...jebal.”, Yoona menatap Donghae dengan
wajah memelasnya.
“Haraso...haraso. Aish kenapa liburan kali ini
bertemu denganmu dasar my choding deer.”
“Karena mungkin saja kita ini berjodoh.
Hehehe...”
Donghae dan Yoona pun menghabiskan waktu
mereka seharian di sana sambil menunggu sunset di bibir pantai.
Yoona melihat pancaran cahaya kemerahan dari
matahari yang memantul terkena daratan sehingga langit disekitarnya nampak
berbayang dan itu indah sekali.
“Oppa kau tahu aku sama sekali tidak merasa
menyesal karena datang ke Jeju sendirian. Karena disini aku bisa bertemu
denganmu.”
“Ne, akupun seperti itu Yoong. Terima kasih
karena kau sudah membuat liburanku kali ini terasa indah.”
Mereka saling berpandangan dan kemudian
tersenyum manis sekali.
Author POV END.
Im Yoona
POV
Aish...hari ini hari terakhirku bersama
Donghae oppa di Jeju. sebenarnya aku masih ingin berlibur disini tapi kemarin
Donghae oppa mendapat telpon dari Seoul dan dia harus segera pulang. Jadi untuk
apa aku berlibur sendirian.
“Yoong, kau masih ingin disini?”
“Ne. Kita belum sempat datang ke Museum
Haenyeo, kita juga belum sempat melihat SEONGSAN
SUNRISE PEAK, masih banyak tempat yang belum kita kunjungi oppa.”
“Mian,
Yoongie-ah. Bagaimana kalau kita lanjutkan lain kali. Bukankah kau intin
mengajakku kemari saat musim dingin nanti?”
“Yaksoke?”
“Ne.
Yoong, kita masih bisa bertemu di Seoul kan?”
“Tentu
saja! Nanti saat aku di Seoul aku akan sering datang ke cafemu oppa.”
Ada
yang berbeda saat pertama aku pergi ke pulau Jeju dan saat aku pulang dari
pulau Jeju. Kualihkan pandanganku ke Donghae oppa. Setidaknya bangku di
sebelahku kali ini bukanlah bangku kosong seperti saat aku pergi ke Jeju.
Im Yoona POV END.
Lee Donghae POV
Untuk
pertama kali dalam hidupku aku tidak ingin memejamkan mataku. Hanya saat ini
saja ketika Yoona tertidur di bahuku. Rasanya ingin kukecup keningnya yang
indah. Ada perasaan aneh yang mulai menjalari hatiku.
“Yoong,
aku pasti akan merindukanmu. Kuharap saat kita tiba di Seoul kau tidak akan
berubah.”
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ketika
kami tiba di Seoul hari sudah malam. Sebenarnya aku ingin mengantarnya sampai
di rumah namun kulihat seorang namja menghampiri kami dan langsung memeluk
hangat tubuh Yoona. Entah kenapa rasanya kau ingin sekali memukul namja itu
tapi kuurungkan karena nampaknya namja itu adalah namjachingu Yoona.
“Annyeonghaseyo.
Choi Siwon imnida. Gamsahabnida, kau sudah menemani Yoona di Jeju.”
“Lee
Donghae imnida. Annio justru Yoona yang sudah membantuku selama di Jeju. Kalau
begitu aku duluan. Annyeonghaseyo.”
“Oppa
annyeong. Hati-hati! Kau harus jaga diri baik-baik ya, oppa!”
Kuanggukkan
kepalaku dan berjalan menjauhi kedua orang itu.
Lee Donghae POV END.
Im Yoona POV
Baru
seminggu kepulanganku dari Jeju, aku mendapat kabar yang buruk dari Yuri
sahabatku. Dai mengatakan kalau Siwon oppa bukanlah namja baik. Dan ternyata
selama aku di Jeju Siwon oppa selalu mencari alasan untuk mengajak Yuri keluar.
“Yoona-ah
percayalah padaku. Siwon oppa bukan namja baik-baik.”
“Tapi
Yuri-ssi aku masih tidak bisa percaya dengan semua itu.”
“Apa?
Kau masih tidak percaya? Baiklah aku tunjukkan sesuatu padamu.”
Yuri-ssi
mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Aku tidak bisa menebak itu apa namun entah
kenapa ada perasaan tidak enak dalam hatiku. Yuri memberiku sebuah amplop dan
ketika aku membuka amplop itu betapa terkejutnya aku melihat foto Siwon oppa
sedang bermesraan dengan yeoja lain.
“Yuri-ssi
siapa eonni ini?”
“Molla.
Sejak kau pergi ke Jeju aku meminta temanku untuk mengikuti Siwon oppa. Dan
ketika dia memberiku foto-foto ini aku baru tahu kalau kecurigaanku selama ini memang
benar terbukti. Yoona-ah kau terlalu polos sehingga kau gampang sekali
dibohongi Siwon oppa.”
“Tapi...”
“Yoong
sebaiknya kau putus saja dengan Siwon oppa. Dia tidak pantas berhubungan
denganmu. Yoong mian kalau semua ini mengagetkanmu. Tapi aku tidak rela kalau
kau disakitinya.”
“Ne. Gwenchana
Yuri-ah. Gumawo.”
“Yoong,
aku pulang dulu ya. Ada janji dengan seseorang.”
Kulihat
Yuri pergi meninggalkanku di sana sendirian. Sebenarnya aku tak ingin dia pergi
tapi rasanya egois sekali jika aku memaksanya tinggal disini.
“Yoboseyo,
oppa? Bisa kau datang ke rumahku sekarang?”
Im Yoona POV END.
Choi Siwon POV
“Yoboseyo?
Yoona-ssi? Ne, harraso.”
Kenapa
suara Yoona seperti sedang menangis? Aish dan kenapa harus sekarang ia
memintaku datang ke rumahnya.
“Yoboseyo. Chagi, mian hari ini aku tidak bisa
datang ke apartemenmu. Ada urusan bisnis mendadak. Ne, gumawo chagi.”
Kulihat
Yoona sudah menungguku di depan rumahnya. Tanpa bicara ia langsung masuk ke
mobilku.
“Oppa.
Aku ingin kau berkata jujur padaku.”
Dia
mengeluarkan sebuah amplop kearahku. Dan betapa terkejutnya aku ketika melihat
isi amplop itu. “Kenapa fotoSi Young nuna ada padanya? Dan darimana ia dapat
foto-foto ini?”, batinku seraya melihat wajah Yoona.
“Darimana
kau dapatkan foto-foto ini?”
“Itu
tidak penting. Oppa kenapa kau melakukan semua ini padaku?”
“Yoona,
ini tidak seperti yang kau pikirkan.”
Trrrt...Trrrt...Trrrt...
Kutatap
layar handphoneku LEE SI YOUNG
terpampang jelas dihandphoneku. Belum sempat kusembunyikan handphoneku, Yoona
dengan cepat merebutnya dari tanganku dan mengangkat telpon itu. Tidak bisa
kudengar apa yang Si Young nuna katakan, yang kulihat hanya mata Yoona yang memerah
menahan tangisnya.
KLIK!
“Oppa,
ternyata selama ini kau bermain dengan wanita lain dibelakangku? Waeyo? Apa karena
aku tidak secantik eonni di foto itu?”
“Anni.”
“Lalu?”
“Yoong,
miahe. Oppa tidak pernah bermaksud menyakitimu seperti ini. Mianhe karena oppa
tidak pernah berani mengatakan semua dari awal.”, kugenggam erat tangannya.
“Oppa,
kurasa hubungan kita harus selesai sampai disini saja. Sebelum kita saling
menyakiti lebih dari ini. Gumawo oppa untuk semua yang sudah oppa lakukan
untukku. Oppa berbahagialah dengan eonni ini tapi jangan kau sakiti ia
sepertinya ia yeoja yang baik hati.”
Baru
kali ini wajah Yoona sedih dan murung seperti itu. Aku sangat membenci orang
yang membuat Yoona bersedih dan kali ini akulah yang membuat wajah sedih itu
hadir di wajah Yoona.
Kujalankan
mobilku menjauhi rumah Yoona. Ada perasaan aneh yang menjalariku. Lega karena
akhirnya semua kebenaran terungkap dan rasa hampa dan kosong tiba-tiba datang
menyergap.
“Ternyata
rencanaku mendekati Yuri berhasil. Pasti ialah yang mengungkap kebenaran ini
pada Yoona. Yoong, saranghae nomu nomu saranghae tapi aku tidak ingin
mengecewakan appa.”
Choi Siwon
POV END.
2 komentar:
hi, visit and join my blog.... 예 예 예 예 예 정말 감사합니다
annyeong onnie ! keren banget FFnya, mian ya baru komen dan baca sekarang, pokoknya daebak deh !!
Posting Komentar